Langsung ke konten utama

PAC GP Ansor Way Bungur Gelar Diklat Pengelolaan Bank Sampah

Sabtu 3 Juni 2107 Pengurus Anak Cabang GP Ansor Way Bungur Lampung Timur dan KPS Lampung menggelar acara Diklat Pengelolaan Bank Sampah. Acara yang dilaksanakan di Pondok Pesantern Darul Fattah Desa Toto Projo Kecamatan Way Bungur Lampung Timur ini diikuti oleh belasan oranng yang merupakan perwakilan pengurus  GP Ansor Desa Toto Projo, Tegal Ombo, Toto Mulyo, Tambah Subur, Tanjung Tirto Kecamatan Way Bungur Lampung Timur.

Dalam pengantarnya H.M. Muslih S.H.I, M.H. selaku Ketua PAC GP Ansor Way Bungur menyampaikan bahwa acara Diklat Pengelolaan Bank Sampah ini dilaksanakan sebagai upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan desa sekaligus memberdayakan segenap pengurus Ansor tingkat desa. Acara ini sangat penting bagi anggota Ansor agar memiliki pemahaman tentang pengelolaan sampah.


Mengawali sesi Edukasi Peduli Sampah, Dadang Suryana (Sekretaris KPS Lampung) mengajak peserta untuk mengenal filosofi sampah dan pengelolaanya. Ia mulai dengan memaparkan fakta plastik kemasan. Sebagai barang yang sangat dibutuhkan, namun usianya sangat pendek, kemudian dengan mudah diceraikan fungsinya oleh manusia.

Sebagai pelaku usaha pengelolaan sampah plastik, Dadang juga  menjabarkan sisi penting dalam menanggulangi sampah adalah adanya pengelolaan. Karena Sampah akan memiliki nilai jika dikelola.

Sedangkan Suyatno SP. selaku Pendiri dan Ketua KPS Lampung menjelaskan bagaimana memulai Bank Sampah berbasis partisipasi masyarakat. Banyak syarat yang sudah terpenuhi jika akan mendirikan Unit Pengelolaan Sampah yang kerap disebut dengan nama Bank Sampah.

Syarat utama berdirinya Bank Sampah adalah adanya orang yang bersedia melakukan pengelolaan sampah dari skala rumah tangga, kemudian dikumpulkan disuatu tempat oleh petugas Bank Sampah.

Suyatno menegaskan perlunya aturan dan mekanisme pengelolaan di organisasi Bank Sampah. Ada beberapa hal penting yang perlu di siapkan jika sebuah desa akan mendirikan Unit Pengelolaan Sampah (Bank Sampah) salah satunya adalah perlunya dukungan Pemerintah desa baik secara teknis maupun Kebijakan.

Dalam sesi diskusi yang difasilitasi Pimpinan Ponpes Darul Fattah, pesera diklat menyatakan kesiapan untuk menjadi pengelola Bank Sampah. Sebagai tindak lanjut acara Diklat ini , akan dilaksanakan acara untuk membahas lebih lanjut mengenai rencana kerja pendirian Bank Sampah. Acara ini akan difasilitasi oleh PAC GP Ansor Way Bungur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pasar Sukadana Lampung Timur

Limbah Karung Plastik

Limbah Karung Plastik kemasan pupuk, pakan ternak, beras, tepung dan  lain lain, memiliki potensi nilai ekonomi karena bisa didaur ulang. Karung bekas kemasan ini berasal dari rumah tangga, badan usaha, peternakan dan pasar dalam berbagai kondisi memiliki nilai ekonomi sehingga bisa mengurangi aktifitas pembuangan sampah ini ke lingkungan.

Pelajar Peduli Sampah

Aksi Peduli Sampah Oleh Pelajar MTs Muhammadiyah Purbolinggo Lamtim (dok. Ma'ruf Abidin) Tulisan ini adalah cuplikan komentar terhadap postingan Bapak Ma'ruf Abidin (MTs Muhammadiyah Purbolinggo Lampung Timur) pada 27 november 2018. Unggahan tentang kerja bakti siswa - siswi dan guru dalam membersihkan Lapangan Merdeka Kecamatan menarik perhatian saya untuk membuatk komentar. Berikut ini Komentar yang saya tulis. Ternyata tidak mudah mewujudkan slogan "Sampahku Tanggung Jawabku" Faktanya siapa yang buang berbeda dengan Siapa yang secara sukarela membersihkan? Seyogyanya, Siapapun yang awalnya memiliki sampah tersebut tidak membuang seenaknya di tempat umum? Bila perlu masukkan ke Tas dan dibawa pulang. Apresiasi kepada Pak Ma'ruf Abidin dan siswa MTs Muhammdiyah Purbolinggo, yang secara penuh kesadaran mengambil alih tanggung jawab para penghasil sampah. Saat ini mereka mungkin belum mampu memikul "Sampahku Tanggung Jawabku". Tapi siswa MTs