Langsung ke konten utama

Edukasi Peduli Sampah : Nilai dan Manfaat Sampah Plastik

Setiap aktifitas kita sehari hari selalu menghasilkan sampah. Terutama  plastik. Jika hanya dibuang atau dibakar adakah hasilnya? dan untuk siapa hasilnya?



Kebiasaan Membuang dan membakar Sampah plastik justru menghasilkan dampak buruk bagi lingkungan (tanah, air dan mahluk hidup) baik saat sekarang atau masa depan.
Dengan menggeser sedikit saja kebiasaan membuang/membakar ke meletakkan pada tempatnya dan menabung atau mendonasikan sampah, kita sudah berbuat baik pada lingkungan.
Tidak harus melihat berapa nilai uang yang bakal didapat dari menabung sampah. atau nilai manfaat jika kita mendonasikan sampah. paling tidak kita bisa menjadi manusia yang bertanggung jawab.
Karena Manusia adalah "pencipta" sampah, maka sudah seharusnya manusianya yang bertanggung jawab mengelolanya.
Edukasi Peduli Sampah tidak hanya bicara soal kepedulian. Tetapi soal nilai dan manfaat jika pengelolaan Sampah dimulai dari sumbernya (Rumah tangga, Tempat usaha dan fasilitas umum) sebagi "pabrik~pabrik" penghasil sampah utama.
Adalah tugas bersama untuk menghidupkan sistem pengelolaan Sampah (pengumpulan dan pengelolaan lanjutan) disetiap lingkungan.
Salam Peduli.
#kpsampung
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=929704950540088&id=349547451889177

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pasar Sukadana Lampung Timur

Limbah Karung Plastik

Limbah Karung Plastik kemasan pupuk, pakan ternak, beras, tepung dan  lain lain, memiliki potensi nilai ekonomi karena bisa didaur ulang. Karung bekas kemasan ini berasal dari rumah tangga, badan usaha, peternakan dan pasar dalam berbagai kondisi memiliki nilai ekonomi sehingga bisa mengurangi aktifitas pembuangan sampah ini ke lingkungan.

Pelajar Peduli Sampah

Aksi Peduli Sampah Oleh Pelajar MTs Muhammadiyah Purbolinggo Lamtim (dok. Ma'ruf Abidin) Tulisan ini adalah cuplikan komentar terhadap postingan Bapak Ma'ruf Abidin (MTs Muhammadiyah Purbolinggo Lampung Timur) pada 27 november 2018. Unggahan tentang kerja bakti siswa - siswi dan guru dalam membersihkan Lapangan Merdeka Kecamatan menarik perhatian saya untuk membuatk komentar. Berikut ini Komentar yang saya tulis. Ternyata tidak mudah mewujudkan slogan "Sampahku Tanggung Jawabku" Faktanya siapa yang buang berbeda dengan Siapa yang secara sukarela membersihkan? Seyogyanya, Siapapun yang awalnya memiliki sampah tersebut tidak membuang seenaknya di tempat umum? Bila perlu masukkan ke Tas dan dibawa pulang. Apresiasi kepada Pak Ma'ruf Abidin dan siswa MTs Muhammdiyah Purbolinggo, yang secara penuh kesadaran mengambil alih tanggung jawab para penghasil sampah. Saat ini mereka mungkin belum mampu memikul "Sampahku Tanggung Jawabku". Tapi siswa MTs