Langsung ke konten utama

Siap Bekerjasama Dengan Berbagai Pihak


Membahas limbah plastik tidak ada habis-habisnya. Setiap orang pasti menggunakan benda yang terbuat dari plastik. Belanja ke warung, pasar, sampai supermarket, tak lepas dari kemasan plastik. Maka tidak heran jika setiap rumah tangga akan membuang sampah plastik dalam jumlah yg terus bertambah.
Tidak berbeda dengan sekolah. Siswa, pengajar dan siapa saja yang berhubungan dengan sekolah juga memungkinkan membuang sampah plastik. Paling tidak gelas atau botol air mineral.
Artinya jika akan membuat gerakan peduli sampah plastik, pihak sekolah juga bisa diajaj kerjasama mengeloka sampah plastik yang dihasilkan oleh sekolah tersebut.
KPS Lampung sedang berupaya untuk melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah mulai tingkat TK, SD,  dan seterusnya untuk bekerjasama mengelola sampah plastik ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pasar Sukadana Lampung Timur

Limbah Karung Plastik

Limbah Karung Plastik kemasan pupuk, pakan ternak, beras, tepung dan  lain lain, memiliki potensi nilai ekonomi karena bisa didaur ulang. Karung bekas kemasan ini berasal dari rumah tangga, badan usaha, peternakan dan pasar dalam berbagai kondisi memiliki nilai ekonomi sehingga bisa mengurangi aktifitas pembuangan sampah ini ke lingkungan.

Pelajar Peduli Sampah

Aksi Peduli Sampah Oleh Pelajar MTs Muhammadiyah Purbolinggo Lamtim (dok. Ma'ruf Abidin) Tulisan ini adalah cuplikan komentar terhadap postingan Bapak Ma'ruf Abidin (MTs Muhammadiyah Purbolinggo Lampung Timur) pada 27 november 2018. Unggahan tentang kerja bakti siswa - siswi dan guru dalam membersihkan Lapangan Merdeka Kecamatan menarik perhatian saya untuk membuatk komentar. Berikut ini Komentar yang saya tulis. Ternyata tidak mudah mewujudkan slogan "Sampahku Tanggung Jawabku" Faktanya siapa yang buang berbeda dengan Siapa yang secara sukarela membersihkan? Seyogyanya, Siapapun yang awalnya memiliki sampah tersebut tidak membuang seenaknya di tempat umum? Bila perlu masukkan ke Tas dan dibawa pulang. Apresiasi kepada Pak Ma'ruf Abidin dan siswa MTs Muhammdiyah Purbolinggo, yang secara penuh kesadaran mengambil alih tanggung jawab para penghasil sampah. Saat ini mereka mungkin belum mampu memikul "Sampahku Tanggung Jawabku". Tapi siswa MTs