Langsung ke konten utama

Tabungan Sampah Plastik, Sebuah Gerakan Peduli Lingkungan

Sampah plastik menjadi persoalan klasik yang tidak mudah dipecahkan. Berbagai cara ditempuh untuk menanggulangi masalah sampah ini baik oleh pemerintah, swasta atau lembaga pemerhati lingkungan.
Namun demikian masalah sampah tetap saja tak kunjung terselesaikan. Sehingga banyaj pihak yang mencari cara bagaimana membuat sebuah sistem pengelolaan sampah agar lingkungan dapat terjaga kebersihannya.
Munculnya usaha yang bisa mendaur ulang jenis sampah plastik tertentu, tidak serta merta menjadi solusi penanganan sampah ini.
Di wilayah perkotaan yang memiliki keterbatasan lahan pembuangan sampah seyogyanya gairah untuk meminimalkan dampak sampah plastik lebih besar. Karena dampak  negatif dari pembuangan sampah secara sembarangab bisa dirasakan langsung.
Banjir, merupakan salah satu ancaman nyata bagi masyatajat yang tinggal dipemukiman padat dan berada didataran rendah. Ketika sistem drainase terganggu oleh tumpukan sampah, sudah pasti banjir bisa mengancam warga kapanpun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pasar Sukadana Lampung Timur

Limbah Karung Plastik

Limbah Karung Plastik kemasan pupuk, pakan ternak, beras, tepung dan  lain lain, memiliki potensi nilai ekonomi karena bisa didaur ulang. Karung bekas kemasan ini berasal dari rumah tangga, badan usaha, peternakan dan pasar dalam berbagai kondisi memiliki nilai ekonomi sehingga bisa mengurangi aktifitas pembuangan sampah ini ke lingkungan.

Donasi Sampah Untuk 1000 Seragam Sekolah

Terbuka Kesempatan Menjadi Relawan "Gerakan Sosial Donasi Sampah Untuk 1000 Steel Seragam Sekolah" Tahap 1 Mari Berbuat Baik Dengan Sampah...Hanya Dengan Sampah.. Buktikan Bahwa Sampah Anda bisa bermanfaat Bagi Sesama. Relawan Gerakan Sosial ini terbuka bagi perorangan, organisasi/komunitas/Club/Kelompok. Gerakan Sosial ini Hanya Menerima Sampah Anorganik,  TIDAK MELAYANI SUMBANGAN Berupa Baju Seragam Sekolah dan atau Dana Yang Bertujuan Untuk Membuat Baju Seragam Sekolah. Gerakan Soaial ini dibentuk sebagai upaya meluaskan Gerakan Warga Peduli Sampah (WPS), Sekolah Peduli Sampah (SPS) Perkantoroan Peduli Sampah (PkPS)  Pasar Peduli Sampah (PPS). Perolehan Donasi Sampah akan dikelola oleh KPS Lampung  dan Mitra Kerja, dihitung secara Transparan dengan menganut asas pemberdayaan Warga Desa. Hasil penjualan Sampah akan digunakan untuk membuat 1.000 stel seragam sekolah, melibatkan 53 penjahit yang merupakan Kelompok Usaha Bersama (Kube) Tata Busana. Baju Seraga