Langsung ke konten utama

Edukasi dan Aksi Peduli Sampah

Pada umumnya orang tahu bahwa membuang sampah  harus pada tempatnya. Namun demikian karena keterbatasan kemampuan penyediaan kotak sampah di tempat umum pada saat digelar sebuah acara yang melibatkan banyak orang, maka biasanya sampah akan dibuang disembarang tempat.
Dengan kemampuan yang masih terbatas, Komunitas Peduli Sampah (KPS) Lampung berupaya untuk melakukan langkah kecil untuk meminimalkan dampak sampah dari sebuah acara di tingkat masyarakat.
Pada tingkatan terendah acara setingkat dusun, KPS menyediakan kotak sampah sederhana yang dipasang dilokasi acara.
Tujuan utamanya adalah untuk mengedukasi warga masyarakat agar dalam situasi dan kondisi apqpun membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pasar Sukadana Lampung Timur

Limbah Karung Plastik

Limbah Karung Plastik kemasan pupuk, pakan ternak, beras, tepung dan  lain lain, memiliki potensi nilai ekonomi karena bisa didaur ulang. Karung bekas kemasan ini berasal dari rumah tangga, badan usaha, peternakan dan pasar dalam berbagai kondisi memiliki nilai ekonomi sehingga bisa mengurangi aktifitas pembuangan sampah ini ke lingkungan.

Pelajar Peduli Sampah

Aksi Peduli Sampah Oleh Pelajar MTs Muhammadiyah Purbolinggo Lamtim (dok. Ma'ruf Abidin) Tulisan ini adalah cuplikan komentar terhadap postingan Bapak Ma'ruf Abidin (MTs Muhammadiyah Purbolinggo Lampung Timur) pada 27 november 2018. Unggahan tentang kerja bakti siswa - siswi dan guru dalam membersihkan Lapangan Merdeka Kecamatan menarik perhatian saya untuk membuatk komentar. Berikut ini Komentar yang saya tulis. Ternyata tidak mudah mewujudkan slogan "Sampahku Tanggung Jawabku" Faktanya siapa yang buang berbeda dengan Siapa yang secara sukarela membersihkan? Seyogyanya, Siapapun yang awalnya memiliki sampah tersebut tidak membuang seenaknya di tempat umum? Bila perlu masukkan ke Tas dan dibawa pulang. Apresiasi kepada Pak Ma'ruf Abidin dan siswa MTs Muhammdiyah Purbolinggo, yang secara penuh kesadaran mengambil alih tanggung jawab para penghasil sampah. Saat ini mereka mungkin belum mampu memikul "Sampahku Tanggung Jawabku". Tapi siswa MTs