03MST KPS
Serial Edukasi Sampah
Oleh: Koumitas Peduli
Sampah (KPS Lampung)
Fakta
Manusia dan Sampah
Sampah dan manusia
sangat dekat jaraknya dan hampir tak berjarak. Sampah ada karena manusia.
Manusia pula yang menciptakannya. Manusia yang menamainya sampah. Manusia yang
menggunakannya sebelum ia menjadi sampah. Manusia yang membuangnya. Hingga manusia pula yang hendak
menghindarinya. Mampukah???
A.
Sampah yang Anda hasilkan adalah Milik Anda.
Tidak ada yang lebih
berhak memiliki plastik bekas kemasan
barang yang sudah
Anda gunakan (yang kerap dianggap
sudah menjadi Sampah) selain Diri Anda. Bisa juga disebut Andalah Tuan dari
sampah itu. Tuan yang baik akan memperlakukan plastik bekas dengan bijaksana. Kalaupun dibuang- maka
akan dibuang pada tempat yang seharusnya.
Jika Ada pihak yang
menawarkan konsep menerima sumbangan/donasi sampah dan kemudian hasil
pengelolaannya digunakan untuk kepentingan sosial kemanusiaan, maka Si Tuan
Sampah pun sudah bisa berbuat lebih bijaksana. Tidak
terbatas pada membebaskan tanah dari ancaman sampah plastik, namun juga sudah
bisa membantu sesama dengan bermodalkan sampah saja.
Jika
ada pihak yang menyelenggarakan program tabungan sampah, maka ini akan menjadi
manfaat juga. Setidaknya Anda sudah membantu mengangkat derajat plastik bekas
(yang sebelumnya disebut sampah) menjadi benda yang bernilai tabungan (yang
dimasa depan bisa disebut juga dengan uang).
B.
Anda Adalah Faktor Penentu Usia Pakai Plastik Kemasan?
60
Detik : ketika anda membeli es cream di mini market dan ketika membayar anda
diberi kantong plastik untuk membawa es krim hingga di luar pintu mini market.
Ketika Anda menyantap es krim, kantong plastik yang baru saja diberi oleh kasir
sudah akan menjadi sampah.
Sebetulnya, Sebelum kantong plastik tersebut
anda buang, maka kantong plastik
plastik tersebut menjadi milik Anda.
Anda bisa menjadikannya sampah (ketika anda memasukannya le kotak sampah), atau
akan tetap menjadi kantong
plastik jika Anda berencana memakainya dikemudian
hari. Artinya Andalah yang berkuasa menjadikan kantong plastik tersebut hendak
dijadikan sampah atau tetap menjadi kantong plastik.
Kemasan
plastik belum akan berubah status menjadi sampah ketika Anda berfikir untuk membantu memanjangkan usia
pakainya.
Sebagai ilustrasi, setelah Anda menyantap es krim,
Anda lalu menyimpan kantong plastik bekas pakai (selama 60 detik) tadi kemudian
menyimpan didalam tas Anda, dengan
tujuan akan anda gunakan kembali untuk membungkus benda lain selain es
krim.
Dengan
melakukan tindakan itu Anda sudah memanjangkan usia pakai plastik dari 60 detik
menjadi 60 menit, 60 Jam, 60 hari, 60 minggu, 60 bulan bahkan 60 tahun.
Semua
tergantung Anda.
C.
Memudahkan Sekaligus Menyengsarakan.
Limbah
plastik bisa muncul Akibat Terpenuhinya Kebutuhan manusia. Baik itu kebutuhan Primer, Sekunder dan Tersier. Mari kita bayangkan apa yang akan terjadi jika tidak ada benda yang bernama plastik.
Ingatlah jaman dahulu,
untuk menampung beberapa liter air saja diperlukan wadah drum yang dibuat dari
kayu. Berat, tidak praktis dan merusak lingkungan. Sekarang untuk menampung dan
membawa ratusan liter air, bisa menggunakan wadah yang terbuat dari plastik
yang ringan dan praktis. Lihat pula
penjaja makanan keliling (siomay, Batagor dll). Andaikata tidak ada plastik
mungkin harus bersusah payah membawa piring kaca yang berat dan mudah pecah.
Saat ini mereka bisa membawa piring plastik yang ringan dan praktis. Bahkan
bagi pembeli yang ingin membawa pulang makanannya juga tidak perlu membawa
piring sendiri dari rumah. Si Pedagang cukup memasukannya dalam kemasan
plastik.
Namun demikian
terpenuhinya kebutuhan itu menimbulkan
dampak ikutan berupa sampah plastik. Sampah ini setelah dibuang disembarang
tempat akan mengotori. Ketika hujan datang sampah ini terbawa air akhirnya masuk ke GOT (saluran
air), ke sungai
bahkan hingga kelaut. Sampah
yang menumpuk di
got dan sungai inilah yang bisa menyebabkan
terhambatnya aliran air sehingga terjadi peristiwa
banjir yang bisa menyengsarakan Manusia.
Siapakah
Pihak yang Paling Bertanggung Jawab Terhadap Fakta ini?
Semua pihak? Ya jawaban
tepat. Plastik ada karena diinginkan dan dibutuhkan semua orang. Sementara
Sampah plastik ada karena sudah tidak diinginkan dan tidak dibutuhkan lagi.
Kalau demikian bekas plastik bisa ada dijalanan, pinggiran pasar dan
lokasi-lokasi lain karena mudahnya kita menganggap plastik tersebut sudah tidak
bernilai. Sadarkah bahwa Anda sampah plastik yang dibuang dan dianggap tidak
bermanfaat itu sebenarnya masih mengandung nilai dan manfaat.
Komunitas Peduli Sampah
Lampung (KPS Lampung)
Latar Belakang
Meningkatnya penggunaan kemasan
plastik baik oleh perorangan, instansi, dunia usaha dan industri berpotensi
meningkatkan pembuangan limbah ke lingkungan sekitar.
Penanganan
sampah saat
ini umumnya adalah dengan membuang atau membakar sampah ini.
Dari beragam jenis sampah plastik saat ini
didominasi oleh jenis plastik yang tidak dapat diurai secara sempurna sehingga tidak ramah lingkungan. Pembuangan dan pembakaran sampah plastik secara sembarangan justru menimbulkan berbagai dampak bagi kebersihan
dan kesehatan lingkungan sekitar.
Dibutuhkan sebuah upaya pengelolaan
sampah plastik mulai rumah tangga, sekolah, instansi pemerintah, BUMN, instansi
pelayanan kesehatan, organisasi, dunia usaha dan industri untuk meminimalisir dampak negatif sampah
plastik bagi lingkungan sekitar dan kesehatan masyarakat.
Komunitas Peduli Sampah Lampung (KPS Lampung) adalah salah satu bentuk Gerakan
Edukasi Pengelolaan Sampah Anorganik khususnya
plastik mulai mulai rumah tangga,
sekolah, instansi pemerintah, BUMN, instansi pelayanan kesehatan, organisasi,
dunia usaha dan industri secara partisipatif agar kebersihan lingkungan
terjaga.
Untuk memperluas gerakan peduli
lingkungan ini, KPS Lampung membutuhkan
dukungan dan kerjasama dari seluruh pihak.
Visi
Mendukung Terciptanya Lingkungan Bersih,
Sehat dan Bebas Pencemaran
Misi
a.
Menanamkan
komitmen anggota Komunitas Peduli Sampah menjadi insan yang peduli kebersihan
dan kesehatan lingkungan
b.
Berperan
dalam menjaga kualitas lingkungan hidup dari ancaman
pencemaran sampah plastik.
Program Kerja Komunitas:
A. Bagi Warga Masyarakat
1. Melakukan Edukasi
kepada masyarakat
untuk mengelola sampah rumah tangga dengan cara:
a. Melakukan Penyuluhan mengenai pentingnya
mengelola sampah plastik dengan baik
b. Melakukan Penyuluhan dan simulasi pemisahkan
sampah organik & non organik
i.
Contoh
Sampah Organik (Sampah yang bisa terurai) Contoh : Sisa tumbuhan, sayuran,
kayu,
ii.
Contoh
Sampah Non Roganik (Tidak Mudah Terurai) Contoh : Plastik, Kertas, botol air
minum kemasan, karung plastik dll.
2. Merekrut Anggota Komunitas
Peduli Sampah
3. Memfasilitasi Pembentukan UPS (Unit
Pengelolaan Sampah) di Desa/Kelurahan/Kampung yang akan melibatkan warga
setempat secara partisipatif
4. Menginisisasi Program Tabungan Sampah bagi masyarakat yang memungkinkan setiap
kepala keluarga memiliki tabungan karena mengumpulkan sampah daur ulang (yang
memiliki nilai ekonomi)
5. Melakukan Aksi Peduli dan Kegiatan
Sosial Lainnya
B. Bagi Instansi Pendidikan
& Kesehatan , Dunia Usaha dan Industri
1.
Menjalin
kerjasama dengan berbagai pihak sebagai pendukung dan partisipan dalam gerakan
peduli sampah, Aksi Peduli Lingkungan dan Kegiatan Sosial Lainnya
2.
Menjalin
kerjasama pengelolaan sampah anorganik (khususnya plastik) dengan pihak
sekolah, instansi pemerintah, BUMN, instansi pelayanan kesehatan, organisasi,
dunia usaha dan industri sebagai bentuk nyata dari gerakan peduli lingkungan
C. Program
Pengembangan Komunitas
1. Melakukan upaya pengelolaan dan
pemilahan sampah daur ulang melalui Unit
Pengelolaan Sampah Desa/Kelurahan/Kampung (UPS Desa/Kelurahan/Kampung) yang
melibatkan warga masyarakat setempat
2. Mengelola Program Tabungan Sampah bagi warga masyarakat yang memungkinkan
setiap kepala keluarga memiliki tabungan karena mengumpulkan sampah daur ulang
(yang memiliki nilai ekonomi)
Alamat:
Jl. Lintas Timur Sumatera Desa
Tanjung Kesuma
Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur
HP./WA 0812 7227 4677
e-mail: kpslampung@gmail.com
Blog: www.kpslampung.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar