Oleh: Komunitas Peduli
Sampah (KPS) Lampung
Fakta
Manusia dan Sampah
Sampah dan manusia
sangat dekat jaraknya dan hampir tak berjarak. Sampah ada karena manusia.
Manusia pula yang menciptakannya. Manusia yang menamainya sampah. Manusia yang
menggunakannya sebelum ia menjadi sampah. Manusia yang membuangnya. Hingga manusia pula yang hendak
menghindarinya. Mampukah???
A.
Sampah yang Anda hasilkan adalah Milik Anda.
Tidak ada yang lebih
berhak memiliki plastik bekas kemasan
barang yang sudah
Anda gunakan (yang kerap dianggap
sudah menjadi Sampah) selain Diri Anda. Bisa juga disebut Andalah Tuan dari
sampah itu. Tuan yang baik akan memperlakukan plastik bekas dengan bijaksana. Kalaupun dibuang- maka
akan dibuang pada tempat yang seharusnya.
Jika Ada pihak yang
menawarkan konsep menerima sumbangan/donasi sampah dan kemudian hasil
pengelolaannya digunakan untuk kepentingan sosial kemanusiaan, maka Si Tuan
Sampah pun sudah bisa berbuat lebih bijaksana. Tidak
terbatas pada membebaskan tanah dari ancaman sampah plastik, namun juga sudah
bisa membantu sesama dengan bermodalkan sampah saja.
Jika
ada pihak yang menyelenggarakan program tabungan sampah, maka ini akan menjadi
manfaat juga. Setidaknya Anda sudah membantu mengangkat derajat plastik bekas
(yang sebelumnya disebut sampah) menjadi benda yang bernilai tabungan (yang
dimasa depan bisa disebut juga dengan uang).
B.
Anda Adalah Faktor Penentu Usia Pakai Plastik Kemasan?
60
Detik : ketika anda membeli es cream di mini market dan ketika membayar anda
diberi kantong plastik untuk membawa es krim hingga di luar pintu mini market.
Ketika Anda menyantap es krim, kantong plastik yang baru saja diberi oleh kasir
sudah akan menjadi sampah.
Sebetulnya, Sebelum kantong plastik tersebut
anda buang, maka kantong plastik
plastik tersebut menjadi milik Anda.
Anda bisa menjadikannya sampah (ketika anda memasukannya le kotak sampah), atau
akan tetap menjadi kantong
plastik jika Anda berencana memakainya dikemudian
hari. Artinya Andalah yang berkuasa menjadikan kantong plastik tersebut hendak
dijadikan sampah atau tetap menjadi kantong plastik.
Kemasan
plastik belum akan berubah status menjadi sampah ketika Anda berfikir untuk membantu memanjangkan usia
pakainya.
Sebagai ilustrasi, setelah Anda menyantap es krim,
Anda lalu menyimpan kantong plastik bekas pakai (selama 60 detik) tadi kemudian
menyimpan didalam tas Anda, dengan
tujuan akan anda gunakan kembali untuk membungkus benda lain selain es
krim.
Dengan
melakukan tindakan itu Anda sudah memanjangkan usia pakai plastik dari 60 detik
menjadi 60 menit, 60 Jam, 60 hari, 60 minggu, 60 bulan bahkan 60 tahun.
Semua
tergantung Anda.
C.
Memudahkan Sekaligus Menyengsarakan.
Limbah
plastik bisa muncul Akibat Terpenuhinya Kebutuhan manusia. Baik itu kebutuhan Primer, Sekunder dan Tersier. Mari kita bayangkan apa yang akan terjadi jika tidak ada benda yang bernama plastik.
Ingatlah jaman dahulu,
untuk menampung beberapa liter air saja diperlukan wadah drum yang dibuat dari
kayu. Berat, tidak praktis dan merusak lingkungan. Sekarang untuk menampung dan
membawa ratusan liter air, bisa menggunakan wadah yang terbuat dari plastik
yang ringan dan praktis. Lihat pula
penjaja makanan keliling (siomay, Batagor dll). Andaikata tidak ada plastik
mungkin harus bersusah payah membawa piring kaca yang berat dan mudah pecah.
Saat ini mereka bisa membawa piring plastik yang ringan dan praktis. Bahkan
bagi pembeli yang ingin membawa pulang makanannya juga tidak perlu membawa
piring sendiri dari rumah. Si Pedagang cukup memasukannya dalam kemasan
plastik.
Namun demikian
terpenuhinya kebutuhan itu menimbulkan
dampak ikutan berupa sampah plastik. Sampah ini setelah dibuang disembarang
tempat akan mengotori. Ketika hujan datang sampah ini terbawa air akhirnya masuk ke GOT (saluran
air), ke sungai
bahkan hingga kelaut. Sampah
yang menumpuk di
got dan sungai inilah yang bisa menyebabkan
terhambatnya aliran air sehingga terjadi peristiwa
banjir yang bisa menyengsarakan Manusia.
Siapakah
Pihak yang Paling Bertanggung Jawab Terhadap Fakta ini?
Semua pihak? Ya jawaban
tepat. Plastik ada karena diinginkan dan dibutuhkan semua orang. Sementara
Sampah plastik ada karena sudah tidak diinginkan dan tidak dibutuhkan lagi.
Kalau demikian bekas plastik bisa ada dijalanan, pinggiran pasar dan
lokasi-lokasi lain karena mudahnya kita menganggap plastik tersebut sudah tidak
bernilai. Sadarkah bahwa Anda sampah plastik yang dibuang dan dianggap tidak
bermanfaat itu sebenarnya masih mengandung nilai dan manfaat.
Komentar
Posting Komentar